Rekan-rekan Media yang saya hormati, 

Saya dan delegasi kecil, baru saja kembali dari kunjungan singkat ke Bangkok, Thailand. 

Ini merupakan bagian shuttle diplomacy Indonesia untuk membahas dan mecoba berkontribusi guna mencari penyelesaian terbaik bagi situasi di Myanmar saat ini. 

Bukan pertama kalinya, Indonesia melakukan shuttle diplomacy.

 

Pada saat isu Rohingya muncul misalnya, Indonesia juga merupakan salah satu negara pertama yang melakukan shuttle diplomacy.

 

Berbicara dengan semua pihak, menjalin komunikasi, berkonsultasi,  selalu dilakukan Indonesia dengan tujuan utama dapat memberikan kontribusi untuk menangani masalah yang sedang berkembang. 

 

Minggu lalu misalnya saya melakukan kunjungan ke Brunei Darussalam dan Singapura. 

 

Sebelumnya, Indonesia sudah membahas panjang lebar isu Myanmar dengan Malaysia selama kunjungan PM Malaysia ke Indonesia. 

 

Dalam beberapa hari ini, secara sangat intensif, saya melakukan konsultasi kembali: 

 

Dengan Ketua ASEAN, tentunya. Dengan Menlu Filipina, Malaysia, Singapura, Vietnam, Laos Kamboja. Dengan Utusan Khusus Sekjen PBB; dan Pagi hari ini saya juga berbicara dengan acting assistant under secretary dari Amerika Serikat. 

 

Besok menurut rencana saya akan kembali berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Inggris dan rencananya juga akan berkomunikasi dengan Sekjen PBB. 

 

Dan mantan PM Australia, yang sekarang menjadi Ketua Global Leadership Forum and Asia Society, juga berencana melakukan pembicaraan dengan saya. 

 

Sebelumnya teman-teman sudah juga tahu bahwa saya telah melakukan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Australia, Jepang, Amerika Serikat, RRT, Inggris dan India. 

 Selengkapnya: Kementerian Luar Negeri RI