Suara.com - Di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, anak muda Indonesia tetap optimis akan masa depan mereka. Bahkan, di tengah kekhawatiran krisis ekonomi yang timbul, sebagian besar anak muda Indonesia menghargai hal-hal yang telah dilakukan pemerintah berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh masyarakat, seperti kesehatan dan pendidikan, serta adanya ekosistem sosial yang mendukung wacana terbuka mengenai kewarganegaraan mereka.

Di tahun ketiga ini, ASEAN Youth Survey yang dilakukan oleh Redhill menganalisis peran anak muda di Asia Tenggara sebagai pendorong utama perubahan ekonomi, budaya, dan sosial-politik. Studi ini mencoba untuk mengetahui bagaimana aspirasi dan kekhawatiran mereka tentang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, perawatan kesehatan, pilihan hidup, dan aktivitas online – melalui pendapat dari hampir 3.000 orang berusia 18-35 tahun di tujuh negara ASEAN.

“Dua tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat menantang bagi anak muda di Indonesia, tetapi hal ini tidak mengurangi optimisme mereka untuk masa depan yang lebih baik – tidak sedikit karena sikap mereka yang sebagian besar sangat positif terhadap bagaimana cara pemerintah menangani situasi pandemi di berbagai bidang. Meskipun ada kekhawatiran tentang pemulihan jangka panjang, namun anak muda Indonesia masih percaya bahwa mereka memiliki platform untuk membangun sesuatu, bersamaan dengan usaha mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di era new normal,” ujar Pranav Rastogi, Managing Director, Redhill, dalam siaran pers yang diterima Suara.com.