Jakarta: Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Kemlu, Jose Tavares mengajak negara-negara ASEAN dan mitra untuk memanfaatkan laut sebagai pemersatu, bukan pemisah. Ajakan ini diungkapkannya pada pembukaan the 5th Expanded ASEAN Maritime Forum (EAMF), di Jakarta (7/12).

Pesan ini merefleksikan semangat kerja sama antara ASEAN dan sejumlah negara kawasan Indo-Pasifik yang mewarnai diskusi sepanjang pertemuan.

Forum yang berlangsung satu hari ini, membahas situasi keamanan di laut terkini dengan berbagai tantangan dan peluang kerja sama.

Deputi bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Kemenko Maritim, Arif Havas Oegroseno, dalam keynote speech-nya, menyebutkan bahwa tahun 2017 merupakan 'year of ocean'. Terdapat banyak pembahasan penting mengenai laut dan isu maritim di tingkat global maupun regional sepanjang tahun 2017.

Arif Havas menegaskan urgensi negara-negara agar dapat melakukan upaya yang lebih dan aksi konkrit dalam mengimplementasikan kerja sama di kawasan.

“ASEAN seharusnya tidak tertinggal dan dapat merespon dengan baik berbagai tantangan maritim yang semakin meningkat," ungkapnya.

Tantangan tersebut termasuk overfishing yang disebabkan di antaranya oleh penangkapan ikan secara ilegal (IUU Fishing), berbagai kejahatan di sektor perikanan (crimes in fisheries), serta adanya subsidi perikanan.

Para akademisi dan perwakilan pemerintah hadir untuk bertukar pandangan mengenai berbagai isu maritim termasuk perlindungan ekosistem laut, keselamatan pelayaran, perubahan cuaca serta telaah isu Laut China Selatan dari aspek politik keamanan.

Forum juga mencatat keberhasilan negara-negara pantai di ASEAN dalam menangani perompakan di laut dan upaya yang terus dikuatkan untuk memberantas IUU Fishing. Guna mewujudkan komitmen kerja sama, Forum mendiskusikan rencana joint naval exercise untuk peningkatan kapasitas dan koordinasi antar negara.

Di samping sepuluh negara anggota ASEAN, pertemuan EAMF ke-5 juga diikuti oleh Australia, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Rusia, RRT dan Selandia Baru, serta wakil dari International Labour Organization dan European Union.  

EAMF merupakan forum track 1,5 yang mempertemukan para pembuat kebijakan, akademisi dan pemerhati isu maritim untuk membicarakan berbagai aspek bidang maritim dan mengeksplor kerja sama erat diantara mereka.

EAMF diselenggarakan secara back-to-back dengan pertemuan ASEAN Maritime Forum (AMF) yang hanya dihadiri oleh negara anggota ASEAN, sehari sebelumnya. Indonesia telah menjadi tuan rumah AMF sebanyak tiga kali, dalam rangka terus mendorong penguatan kerja sama maritim di kawasan. (Sumber: Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN/Yo2k)

Selengkapnya Kementerian Luar Negeri RI