Desain Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2021 setidak-tidaknya memuat sektor industri, pariwisata, reformasi sosial utamanya kesehatan, pangan yang semua memberikan implikasi kuat terhadap penciptaan lapangan kerja.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, saat memberikan keterangan kepada pers, Selasa (28/7).

Menteri PPN menyampaikan bahwa pertanyaan yang sulit dijawab apakah tahun 2021 pemulihan ekonomi global itu benar-benar bisa terjadi.

“Untuk memperkecil ruang kita dalam hal ketidakpastian, maka kita harus menjawabnya dengan memberikan kelonggaran yang lebih efektif bagaimana belanja pemerintah dalam hal ini, meskipun hanya 14,5% dari GDP,” ujar Kepala Bappenas.

Sekarang, lanjut Kepala Bappenas, hampir di seluruh dunia belanja Pemerintah itu yang mendorong atau sangat diharapkan di dalam rangka pemulihan. Ia menambahkan bahwa semua memberikan stimulus cukup besar dan Indonesia termasuk di tingkat menengah untuk memberikan ruang fiskal terhadap GDP-nya dari sisi belanja Pemerintah.

“Dengan naiknya defisit dari 4,5% menjadi 5,2% atau sekitar 0,7%, maka tentu ada ruang fiskal yang cukup untuk belanja,” ujarnya.

Selengkapnya Setkab