Padang, Sumatera Barat: “Perkuat pasar domestik, rambah pasar ASEAN dengan memanfaatkan internet" itulah kira-kira pesan yang ditekankan dalam rangkaian kegiatan Direktorat Kerja Sama Ekonomi ASEAN, Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Kementerian Koperasi dan UKM, Pusat Studi ASEAN Universitas Andalas, serta Google Indonesia di Padang, Sumatera Barat.(30-31/10)

Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Diplomasi Ekonomi, Bapak Ridwan Hassan bersama dengan Head Marketing on Small and Medium Business Google Indonesia, Farida Renata Heyder menyampaikan saran kebijakan bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan bimbingan teknis tentang digitalisasi pemasaran UMKM kepada lebih dari 175 peserta.

Ketertarikan Provinsi Sumatera Barat untuk memajukan UKM secara digital ditekankan kembali oleh Gubernur Sumatera Barat, Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, S.Psi., M.Sc. kepada Kementerian Luar Negeri dan Google Indonesia. Melalui kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Luar Negeri, Google Indonesia akan menjajaki pembukaan operation program Gapura Digital di Provinsi Sumatera Barat untuk pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis digital secara berkesinambungan.

Indonesia secara aktif kini telah memasuki regional value chain Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). UMKM dan pariwisata merupakan sektor strategis lintas isu yang sangat unggul namun belum tergarap dengan baik. Dengan tersusunnya platform yang kuat, diharapkan sektor-sektor ini dapat meningkatkan daya saing Indonesia di ASEAN. Tidak hanya meningkatkan daya saing, namun Indonesia dapat memperoleh keuntungan dengan maksimal melalui keberadaan MEA.

Indonesia kiranya perlu membuat model yang memiliki dampak yang sifatnya dapat menyentuh langsung kepada kebutuhan rakyat. Kerja sama pada sektor UMKM di kawasan ASEAN memiliki nilai yang sangat besar dan memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan per kapita, penyerapan tenaga kerja serta membuka lahan investasi. Namun dengan keberadaan MEA, masih banyak masyarakat Indonesia yang memandang MEA sebagai ancaman bagi UMKM di Indonesia. Padahal dengan kompetensi yang baik, MEA adalah peluang besar bagi pariwisata, UMKM, dan investasi Indonesia menembus pasar yang lebih luas.

Selengkapnya: Kementerian Luar Negeri RI