Baubau Semangat generasi muda di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, untuk mengenal ASEAN lebih dalam tidak diragukan lagi. Betapa tidak, dalam rangka memperingati HUT ke-50 ASEAN, lebih dari 40 siswa SLTA dan 30 mahasiswa  di Pulau Buton mengikuti lomba pidato bertema ASEAN pada tanggal 5 - 6 November 2017.  Puncak kegiatan berlangsung pada tanggal 7  November 2017 di kampus Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau dalam bentuk Kuliah Umum dan pentas teatrikal.

Kegiatan memperingati HUT ke-50 ASEAN ini terlaksana berkat kerja sama antara Ditjen Kerja Sama ASEAN bekerjasama dengan Pusat Studi ASEAN (PSA) Universitas Dayanu Ikhsanuddin (UNIDAYAN)  Baubau. Para peserta lomba pidato yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa dari berbagai Kabupaten di pulau Buton tampil memukau. Dengan Bahasa yang lugas dan materi yang komprehensif, peserta dapat menyampaikan pesan-pesan tentang ASEAN dengan sangat baik.

Sementara itu, Kuliah Umum bertema ASEAN 50: Capaian dan Tantangan dibuka oleh Asisten I Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara, Dr. Sarifuddin Safaa dan dihadiri Walikota Baubau Dr. HAS Tamrin. Asisten I Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara dalam sambutannya menyampaikan dukungan dan apresiasi kepada PSA Unidayan seraya mendorong agar keberadaanya memberikan kontribusi  positif bagi Provinsi Sulawesi Tenggara. Sementara itu, Walikota Baubau mendorong generasi muda untuk meningkatkan kapasitasnya guna meningkatkan daya saing di era Masyarakat ASEAN.

Pada kesempatan tersebut, Rektor Unidayan, Ir. H. LM. Sjamsul Qamar, MT mengatakan  kegiatan ini adalah bentuk tanggung jawab langsung Unidayan dalam pembangunan nasional, juga bagian dari perwujudan tridarma perguruan tinggi, dan upaya Unidayan untuk terus berkiprah di kawasan regional ASEAN sebagai salah satu kampus terbaik dalam pengembangan budaya-budaya lokal, untuk diangkat kepermukaan sehingga dapat menjadi kajian akademik dan penelitian berkelanjutan.

 Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, Ashariyadi hadir sebagai narasumber dalam kuliah tamu bertajuk “ASEAN 50: Capaian dan Tantangan”. Dalam paparannya Ashariyadi menyampaikan limapuluh tahun perjalanan ASEAN telah menciptakan ekosistim perdamaian dan berkontribusi pada peningkatan kemakmuran negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Ia menggarisbawahi bahwa selain banyak capaian penting yang diraih ASEAN, ada juga tantangan-tantangan yang perlu dihadapi seperti isu Laut China Selatan, kejahatan lintas batas, terorisme, kesenjangan pembangunan, kelestarian lingkungan hidup dan sebagainya. Ashariyadi juga mendorong agar semua pemangku kepentingan termasuk para mahasiswa meningkatkan kapasitas guna menghadapi persaingan di kawasan.  

Kegiatan dilanjutkan dengan pentas budaya yang dikemas dalam penampilan teatrikal oleh mahasiswa UNIDAYAN mengenai perjalanan pembentukan ASEAN. Pentas ditampilkan secara menarik oleh 50 mahasiswa dengan alur cerita dar masa pra pembentukan ASEAN hingga perkembangannya saat ini. (Setditjen Kerja Sama ASEAN)