Pertemuan ke-24 ASEAN-New Zealand Dialogue telah diselenggarakan di Christchurch, Selandia Baru, pada tanggal 22 Maret 2017 dan dipimpin bersama (co-chair) oleh Indonesia dan Selandia Baru. Delegasi RI pada Pertemuan tersebut dipimpin oleh Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI selaku Ketua SOM ASEAN-Indonesia dengan didampingi oleh pejabat/staf dari Direktorat Kerja Sama Eksternal ASEAN, PTRI ASEAN, dan KBRI Wellington.

Pada pertemuan tersebut, Delegasi RI menyampaikan bahwa sentralitas ASEAN merupakan penggerak utama penguatan arsitektur kawasan dalam menghadapi berbagai tantangan dan ketidakpastian global, serta menekankan pentingnya aspek people centered, people oriented dalam kerja sama dengan Mitra Wicara untuk memastikan manfaat nyata ASEAN di tengah meningkatnya populisme dan gerakan anti regionalisme di belahan dunia lain.

Dialog Pejabat Senior ASEAN–Selandia Baru merupakan pertemuan tahunan dalam rangka mengevaluasi implementasi Plan of Action kedua belah pihak. Beberapa capaian yang dicatat dalam periode 2016-2017, antara lain, penyelenggarakan latihan militer gabungan "Exercise on Mahi Tangaroa" dalam kerangka ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM)-Plus Experts Working Group on Maritime Security (2014-2017), pembentukan ASEAN-New Zealand Trade and Regulatory Cooperation Programme guna meningkatkan kapasitas pelaku usaha untuk memanfaatkan ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA), pelaksanaan ASEAN Young Diplomats Study Tour to New Zealand, ASEAN-New Zealand Young Business Leaders Initiative, beasiswa S2 untuk mahasiswa ASEAN di Selandia Baru, dan English Language Training for Officials.

Dalam konteks East Asia Summit (EAS), Selandia Baru menyambut baik inisiatif Indonesia dengan menyatakan kesiapannya sebagai Co-chair pada EAS Conference on Marine Plastic Debris yang direncanakan untuk diselenggarakan di paruh kedua tahun 2017. Disisi lain, Selandia Baru juga berkomitmen untuk menjadi jembatan peningkatan kerja sama antara ASEAN dan negara kepulauan di Pasifik.

Selandia Baru Mitra Strategis ASEAN
Sejak KTT Peringatan 40 Tahun Kemitraan ASEAN-Selandia Baru pada tahun 2015, hubungan kedua belah pihak telah meningkat statusnya menjadi kemitraan strategis. Dalam kerja sama dengan ASEAN, Selandia Baru memperkenalkan pendekatan "Two Key Strategies" yaitu People Strategy dan Prosperity Strategy.

People Strategy berfokus pada pengembangan masyarakat khususnya pemuda dan peningkatan pertukaran masyarakat, sementara Prosperity Strategy berfokus pada inisiatif dalam bidang pertanian dan perdagangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan integrasi ekonomi kedua belah pihak serta membantu mempersempit kesenjangan pembangunan di antara negara anggota ASEAN (Sumber: KBRI Wellington)