Yogyakarta, 14/9 – “Generasi muda penting untuk terus mengembangkan potensi diri pada era revolusi industri 4.0, ditandai tren otomatisasi dan digitalisasi, agar dapat memanfaatkan peluang yang terbuka luas baik dalam kawasan ASEAN maupun dalam lingkup global,” demikian disampaikan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Duta Besar Jose Tavares. Selain itu ditegaskan pula perlunya kaum muda menjadi agent of peace yang senantiasa menyebarkan pesan perdamaian, toleransi serta moderasi.

Pesan-pesan tersebut disampaikan oleh Dubes Tavares ketika menjawab pertanyaan salah satu dari 200 peserta kuliah perdana mahasiswa baru Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya yang mengambil topik “Peluang dan Tantangan 51 Tahun Kerja Sama ASEAN”

Pertanyaan-pertanyaan lain yang mengemuka antara lain mencakup kasus Rohingya, Sipadan Ligitan, human trafficking dan pengenaan sanksi bagi Negara ASEAN yang tidak mematuhi kesepakatan ASEAN.

Pada kesempatan memberikan kuliah perdana, Dirjen Kerja Sama ASEAN menyampaikan materi mengenai perkembangan 3 (tiga) pilar kerja sama ASEAN, yang antara lain mencakup arsitektur kawasan, profil pertumbuhan ASEAN, tantangan eksternal dan internal ASEAN, serta peluang dan manfaat kerja sama ASEAN. Isu-isu lain yang juga disinggung adalah mengenai pekerja migran, mutual recognition arrangements, pariwisata, bonus demografis, perdagangan manusia, terorisme, sengketa perbatasan dan rivalitas major powers.

Dalam kesempatan kuliah perdana tersebut, Rektor Universitas Islam Indonesia, Fathul Wahid, S.T.M.Sc, Ph.D menyampaikan bahwa kuliah perdana bagi para mahasiswa merupakan proses pembelajaran yang penting dalam rangka menjungjung tinggi semangat internasionalisasi untuk menjadi bagian dari warga global dan dapat sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia sesuai visi para pendiri Universitas Islam Indonesia.

Kegiatan kuliah perdana ini diselenggarakan di sela-sela acara Konferensi Pusat Studi ASEAN (PSA) yang juga berlangsung di Yogyakarta pada 13-14 September 2018 dan dihadiri oleh 56 PSA, Kementerian/Lembaga terkait dari seluruh kerja sama ASEAN, swasta dan ASEAN University Network.