"ASEAN dan Mitra Wicaranya terus memperkuat kerja sama di bidang sains dan teknologi", demikian catatan singkat delegasi Indonesia dari hasil Pertemuan 10th Informal ASEAN Ministerial Meeting on Science&Technology (IAMMST-10), the 75th ASEAN COST and Other Related Meetings pada tanggal 15-19 Oktober 2018 di Cebu, Filipina. Dalam pertemuan yang dipimpin oleh Filipina tersebut, hadir tiga Mitra Wicara ASEAN, yaitu Jepang, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Delegasi Indonesia sendiri dipimpin oleh Kemristekdikti dengan anggota delegasi salah satunya dari Ditjen Kerja Sama ASEAN.

"Indonesia juga terus berperan aktif dalam proyek sains dan teknologi di ASEAN dan antara ASEAN dengan negara mitra", demikian lebih lanjut catatan singkat delegasi. Indonesia akan menjadi tuan rumah Pertemuan 6th JASTIP (Japan-ASEAN Science, Technology and Innovation Platform) Symposium di Tangerang, 1 November 2018. JASTIP merupakan platform kerja sama untuk mendukung pencapaian target SDGs melalui science, technology and innovation (STI). Selanjutnya, Indonesia akan menjadi tuan rumah Pertemuan 16th ASEAN Food Conference di Bali, 15-18 Oktober 2019, dengan tema The Big Picture: Outlook and Opportunities of Food Technology and Culinary for Tourism Industries”. Pertemuan ini akan membahas  perspektif, studi dan trend dalam bidang teknologi pangan. Selain itu, Indonesia juga akan menyampaikan 19 proposal kerja sama pada Januari 2019, dalam program Joint Funding Scheme (JFS) ASEAN-UE.

Jepang menyambut baik kerja sama kemitraan dengan ASEAN di bidang sains dan teknologi dan berharap agar kerja sama di bidang penelitian dapat lebih ditingkatkan melalui inovasi dan penelitian lintas disiplin. Jepang juga memaparkan 4 kegiatan yang menjadi fokus kerja sama dengan ASEAN, yaitu: multistakeholder consultation, business model, young government exchange program, dan information sharing. Sementara itu, UE menyampaikan 3 program unggulannya dengan ASEAN, yaitu Horizon 2020, JFS, dan E-READI Policy Exchange Platform (PeP). Dalam program Horizon 2020, UE merencanakan pendanaan kegiatan hingga milyaran euro untuk riset dan inovasi dalam rangka pencapaian target SDGs dan perubahan iklim. Sedangkan AS memaparkan dua program utamanya dengan ASEAN, yaitu PROGRESS dan IGNITE.  Selain itu, AS juga memperkenalkan 2 finalis ASEAN-U.S. Science Prize for Women asal Malaysia dan Filipina atas penelitiannya di bidang precise agriculture yang dipandang bermanfaat bagi masyarakat di kawasan Asia Tenggara. Pertemuan ASEAN COST juga menyepakati fokus area kerjasama yang diajukan ASEAN Foundation, yaitu digital economy, innovative start ups, dan STI for SDGs.

ASEAN Committee on Science and Technology (ASEAN-COST) yang didirikan pada tahun 1978, merupakan perangkat ASEAN dalam mengembangkan dan melaksanakan rencana strategis di bidang IPTEK yang mengacu kepada ASEAN Plan of Action on Science, Technology and Innovation (APASTI). Pertemuan ASEAN-COST diadakan dua kali dalam setahun, sedangkan ASEAN Ministerial Meeting on Science and Technology (AMMST) dan Informal ASEAN Ministerial Meeting on Science and Technology (IAMMST) diadakan bergantian tiap tahunnya.

Sumber: Ditjen Kerja Sama ASEAN, Kemlu