Jakarta – Kementerian Luar Negeri telah melakukan pertemuan rutin tahunan ke-17 (ASEAN-Russia Senior Officials' Meeting/ARSOM) ASEAN dan Rusia yang diselenggarakan pada 26 Januari 2021 secara video konferensi. Dalam pertemuan ASEAN dan Rusia sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam merespon tantangan di kawasan akibat pandemic, menjaga stabilitas dan keamanan dan memperkuat upaya pemulihan ekonomi.

“Memasuki 25 tahun kemitraan ASEAN-Rusia, Indonesia yakin bahwa ASEAN dan Rusia dapat memainkan peran yang lebih penting dalam menjaga perdamaian kawasan dan berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat ASEAN", demikian disampaikan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Sidharto R. Suryodipuro pada pembukaan ARSOM ke-17.

Indonesia yang merupakan Negara Koordinator Kemitraan ASEAN-Rusia sejak 2018, memimpin pertemuan kemarin bersama Pejabat Tinggi Kementerian Luar Negeri Rusia, Igor Morgulov, Wakil Menteri Luar Negeri untuk Kerja Sama Kawasan Asia Timur dan Selatan, dan Asia Pasifik. Pertemuan membahas agenda-agenda yang menjadi kepentingan bersama di bawah tiga pilar ASEAN, yaitu politik, ekonomi, dan sosial budaya, serta upaya pemulihan paska pandemi.

“AOIP merupakan konsep yang holistik dan tidak memihak. AOIP menekankan pentingnya budaya berdialog dalam menyelesaikan berbagai masalah di Indo-Pasifik, termasuk upaya pemulihan ekonomi paska pandemi." tegas Dirjen Arto yang juga menyampaikan pentingnya ASEAN Centrality dalam menghadapi tantangan global yang terjadi saat ini dan kembali mendorong Rusia untuk bekerjasama dengan ASEAN di bawah kerangka ASEAN Outlook on the Indo Pacific (AOIP).

Pertemuan juga membahas upaya kemitraan ASEAN-Rusia dalam menghadapi gejolak di kawasan, termasuk penanganan ancaman terorisme dan kejahatan lintas batas yang dinilai terus menjadi ancaman, di tengah meningkatnya penggunaan internet di masa pandemi. Rusia usulkan kerja sama peningkatan kapasitas bagi pejabat ASEAN untuk menangani ancaman dunia maya.

Selain itu, mendorong upaya bersama untuk memulihkan ekonomi dikawasan. ASEAN dan Rusia sepakat mendorong ditingkatkannya kontak dagang antara ASEAN dengan negara-negara yang tergabung dalam Eurasian Economic Community serta Shanghai Cooperation Organisation, pertukaran ahli untuk meningkatkan ekonomi digital di kawasan, kerja sama mendorong smart cities.

Di bidang sosial budaya, Rusia juga mendukung penguatan kapasitas kesehatan publik dan tanggap darurat terhadap pandemi dalam berbagai kerangka ASEAN. Rusia juga menawarkan vaksin Sputnik V untuk dapat memenuhi kebutuhan vaksin di Kawasan. Selain itu juga telah disepakati Nota Kesepahaman Penanganan Bencana antara ASEAN dan Rusia untuk membantu meningkatkan kerja sama di bidang penanganan bencana ASEAN dengan Rusia.

Hubungan ASEAN dan Rusia dimulai sejak tahun 1991 dan diterima sebagai Mitra Penuh ASEAN pada 1996. Tahun ini, ASEAN-Rusia memasuki 25 tahun kemitraan. Selama ini Rusia kerap menjadi Mitra penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan di Kawasan. Selama 2018-2021, berbagai capaian yang telah berlangsung dalam peningkatan hubungan ASEAN dan Rusia antara lain peningkatan kemitraan Rusia menjadi Mitra Strategis ASEAN pada 2018, memberikan pelatihan bagi penelitian di bidang ilmu pengetahuan, kerja sama di bidang teknologi informasi, mendorong dibentuknya dana kemitraan yang dapat membantu pengembangan proyek kerja sama.