Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Jumat (28/4) pagi, bertolak dari Pangkalan Halim Perdanakusuma guna melakukan kunjungan kerja ke Filipina dan Hongkong.

 

Di Manila, Presiden Jokowi akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-30, tahun ini merupakan tahun yang istimewa bagi negara-negara di Asia Tenggara karena ASEAN merayakan 50 tahun usianya. 

 

“Presiden akan memberikan pandangan mengenai keberhasilan dan tantangan ASEAN yang tahun ini memasuki usia ke-50,” demikian disampaikan Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden Bey Machmudin, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/4).

 

Kunjungannya itu juga akan dimanfaatkan oleh Kepala Negara untuk meningkatkan hubungan bilateral dan kerja sama ekonomi kedua negara utamanya di bidang perdagangan.

 

Selain Manila, di Filipina Presiden dan Ibu Iriana bersama rombongan juga akan berkunjung ke Davao City. 

 

“Presiden Joko Widodo bersama Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte akan meresmikan pembukaan rute pelayaran laut Roll-on Roll-off (Ro-Ro) Davao-General Santos-Bitung,” ujar Bey. 

 

Peresmian ini diharapkan dapat memajukan perdagangan sub kawasan, dan meningkatkankan konektivitas, baik antara Indonesia-Filipina maupun konektivitas ASEAN.

 

Dari Davao City, Presiden akan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Hongkong. Di Hongkong, ujar Bey, Presiden ingin memastikan Warga Negara Indonesia (WNI) mendapat perlindungan dari otoritas Hongkong. Mengingat saat ini terdapat sekitar 172.000 WNI bekerja di Hong Kong.

 

Selain itu, sebagai salah satu hub investasi, Hong Kong telah berinvestasi ke Indonesia pada tahun 2016 sebesar US$2,25 miliar, naik 225 persen dibanding tahun 2015 yang hanya US$691 juta. Oleh karena itu, kunjungan ke Hong Kong juga akan dimanfaatkan Presiden untuk meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara.

 

Presiden pun berharap kunjungan tersebut dapat mendatangkan manfaat bagi rakyat Indonesia dan juga mempererat kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara yang akan dikunjunginya. (Sumber : Setkab/Infomed)