Yogyakarta: Perutusan Tetap RI (PTRI) untuk ASEAN bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) telah menyelenggarakan Seminar berjudul “Peran ASEAN Institute for Peace and Reconciliation (AIPR) dalam Memajukan Perdamaian dan Rekonsiliasi di Kawasan" di kampus terpadu UMY Yogyakarta (23/11).

Seminar yang dibuka oleh Rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budianto dan Pelaksana Tugas Wakil Tetap RI untuk ASEAN, Duta Besar Chilman Arisman, menghadirkan pembicara yakni Direktur Kerja Sama Politik dan Keamanan ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, M. Chandra Widya Yudha, Direktur Eksekutif pertama AIPR, Duta Besar Rezlan Ishar Jenie, Dosen Fakultas Hukum UMY, Dr. Martinus Sadri dan Wakil Direktur Pusat Studi Islam Asia Tenggara Universitas islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Wiwin Siti Aminah Rochmawati M.A. Selain para mahasiswa dosen UMY, seminar juga turut dihadiri oleh para peneliti, akademisi dan pemerhati isu perdamaian, resolusi konflik dan rekonsiliasi, termasuk pelaku interfaith dialogue dari berbagai lembaga/institusi terkait di Indonesia.

Dalam seminar dijelaskan dan dibahas mengenai peran ASEAN dalam menciptakan perdamaian dan kesejahteraan bagi rakyat di seluruh negara anggota ASEAN; penjelasan termasuk profil, tugas dan fungsi AIPR yang dibentuk pada tahun 2011 dan mulai beroperasi secara penuh AIPR semenjak penunjukan resmi Direktur Eksekutif AIPR yang pertama pada 17 Oktober 2017 lalu serta berbagai tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan situasi dan kondisi yang aman dan damai di kawasan.

Seiring dengan momentum 50 tahun eksistensi ASEAN pada tahun 2017 ini, peran dan kiprah ASEAN untuk menjaga dan menciptakan stabilitas, dan ekosistem kawasan yang aman dan damai semakin disorot dan dinanti oleh sebagian besar kalangan civil society, khususnya di Indonesia sebagai negara dengan keragaman etnik, budaya dengan wilayah, jumlah penduduk dan ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Selengkapnya: Kementerian Luar Negeri RI