REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS - Uni Eropa mendesak Myanmar untuk bertanggung jawab atas kondisi terkini masyarakat Rohingya dan menyerukan untuk memfasilitasi para pengungsi agar dapat kembali ke tempat mereka dengan aman, sukarela, dan terhormat.

Dalam sebuah pernyataan tertulis dari kantor Josep Borrell, Perwakilan Tinggi untuk Urusan Luar Negeri Uni Eropa dan Kebijakan Keamanan, Uni Eropa berterima kasih kepada Indonesia yang telah memberikan bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi 100 pengungsi Rohingya.

Pernyataan tersebut menyoroti tindakan penyelamatan terhadap para pengungsi yang mengalami kondisi yang mengerikan adalah sikap penghormatan terhadap hukum internasional. Oleh karena itu Uni Eropa berupaya untuk memberikan bantuan kepada Indonesia, tutur pernyataan itu.

Uni Eropa menekankan bahwa perbaikan kondisi secara permanen untuk masyarakat Muslim di Arakan tidak dapat dicapai hanya dengan mengandalkan "bantuan kemanusiaan saja".