Liputan6.com, Jakarta - Beberapa negara Asia bergegas mencari sumber alternatif untuk inokulasi COVID-19 pada Selasa (30/3) setelah pembatasan ekspor oleh produsen India membuat program berbagi vaksin global yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia kekurangan pasokan.

Korea Selatan, Indonesia, dan Filipina termasuk di antara negara-negara yang terkena penundaan pengiriman vaksin yang telah dijanjikan di bawah program COVAX, yang dibuat terutama untuk memastikan pasokan ke negara-negara miskin, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (30/3/2021). 

"Peningkatan vaksinasi harian kami yang direncanakan akan terpengaruh," kata Carlito Galvez, kepala vaksinasi Filipina, kepada wartawan.

India, pembuat vaksin terbesar di dunia, menghentikan sementara ekspor vaksin AstraZeneca yang diproduksi oleh Serum Institute of India (SII), karena para pejabat fokus untuk memenuhi permintaan domestik yang meningkat.

SII akan mengirimkan 90 juta dosis vaksin untuk COVAX selama Maret dan April dan, meskipun belum jelas berapa banyak yang akan dialihkan untuk penggunaan domestik, fasilitator program memperingatkan bahwa penundaan pengiriman tidak bisa dihindari.

Selengkapnya Liputan6