MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan kepada Menteri Pertahanan China Wei Fenghe bahwa sengketa Laut China Selatan (LCS) harus diselesaikan menggunakan hukum internasional, termasuk perjanjian yang digunakan sebagai dasar putusan pengadilan arbitrase internasional pada tahun 2016 yang menyangkal klaim China di wilayah tersebut.

Duterte bertemu dengan pejabat tinggi China itu pada Jumat malam.

"Presiden Duterte menekankan bahwa perselisihan harus diselesaikan secara damai sesuai dengan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hukum Laut dan instrumen internasional lainnya," kata kantor presiden Filipina dalam sebuah pernyataan seperti disitir dari Bloomberg, Sabtu (12/9/2020).

Pemimpin Filipina itu juga mengatakan bahwa setiap negara harus memainkan peran menstabilkan di Laut Chin Selatan, saat ia mendorong kode etik di wilayah yang disengketakan tersebut.

Ketegangan Laut China Selatan telah meningkat, dengan China menembakkan rudal ke daerah itu pada bulan lalu ketika Amerika Serikat (AS) mengambil tindakan terhadap perusahaan China yang membantu mendirikan pos-pos terdepan di wilayah yang disengketakan. 

Selengkapnya Sindonews