TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengaku pesimistis perihal situasi di Myanmar dan menyebutnya sebagai tragedi yang akan membutuhkan waktu untuk diatasi.

Balakrishnan mengatakan sangat penting bagi negara-negara Asia Tenggara untuk memiliki sikap tentang bagaimana menanggapinya.

"Ini akan memakan waktu cukup lama untuk menyelesaikannya. Saya harus mengakui kepada Anda bahwa saya pesimistis," kata Balakrishnan kepada media lokal, menurut transkrip yang dirilis pada hari Senin, dikutip dari Reuters, 29 Maret 2021.

Balakrishnan dengan keras mengecam kudeta militer Myanmar 1 Februari dan tindakan mematikan terhadap para demonstran Myanmar. Ia telah mendorong Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk bergerak menemukan jalan keluar dari krisis tersebut.