Naypyitaw (ANTARA) - Menteri luar negeri junta Myanmar, Wunna Maung Lwin, membela langkah yang akan diambil penguasa negara itu untuk memulihkan demokrasi, menurut laporan media pemerintah, Selasa. 

Sikap tersebut ditegaskan setelah pertemuan, yang di dalamnya negara-negara lain anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menekan junta untuk menerapkan perjanjian regional yang dimaksudkan untuk mengakhiri krisis. 

Junta tidak terlalu mengindahkan tuntutan dari ASEAN untuk menghormati "konsensus" yang disepakati pada akhir April 2021 untuk mengakhiri kekerasan dan junta mengadakan pembicaraan politik dengan lawan-lawannya.

Para menteri luar negeri ASEAN menyatakan kekecewaannya pada pertemuan di China pada Senin (7/6) atas kemajuan "sangat lambat" yang dibuat oleh Myanmar pada proposalnya untuk mengakhiri kekacauan sejak tentara menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Selengkapnya Antara News