Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 mendorong peningkatan penggunaan layanan perbankan online dan e-wallet di Asia Tenggara. Oleh karena itu, perusahaan keamanan siber Kaspersky memperingatkan bank dan layanan keuangan di wilayah ini untuk berkaca pada kasus serangan siber yang telah menimpa Bank Bangladesh.

Kaspersky menggarisbawahi sektor keuangan sesungguhnya dapat memanfaatkan data ancaman komprehensif untuk memperkuat sistem pertahanan mereka terhadap kelompok kejahatan siber seperti Lazarus, yang diduga berada di belakang serangan terhadap Bank Bangladesh yang merugikan jutaan dolar.

Kaspersky, dalam laporan sebelumnya, telah mengungkapkan bahwa sampel malware yang berkaitan dengan aktivitas Lazarus muncul di tengah lembaga keuangan, pengembang perangkat lunak kasino untuk perusahaan investasi, dan bisnis mata uang kripto di beberapa negara secara global, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

"[Kasus] masa lalu memberikan kita semacam pengingat yang harus diperhatikan agar dapat membangun hari ini dengan lebih aman. Ini berlaku untuk sektor keuangan dan organisasi lainnya terutama ketika menyangkut keamanan siber," kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky dalam webinar online bersama awak media, Rabu (22/7/2020).

Selengkapnya Liputan6