Bisnis.com, JAKARTA – Pemilik pergudangan berharap memperoleh keuntungan besar karena meningkatnya ketegangan China–AS memicu pergeseran strategis dalam rantai nilai manufaktur dan logistik ke Asia Tenggara.

Indonesia disebutkan akan memimpin pertumbuhan tahunan gabungan (compound annual growth rate/CAGR) di bidang properti logistik sebesar 41 persen dari 2015 hingga 2025 karena memperluas cakupan pergudangan ke kota-kota lapis kedua, bahkan hingga perdesaan.

Laporan Riset Grup DBS menyebut Mapletree Logistics Trust (MLT), Westports, ESR Cayman, pengembang kawasan industri Thailand Amata, serta Logistik Reits Thailand (perwalian investasi real estat), Hemaraj Reit, dan WHA Premium Reit, menyebut "permata" untuk berinvestasi di industri logistik di ASEAN.