Jakarta (ANTARA News) – Indonesia mengajukan diri untuk bisa membangun laboratorium rujukan untuk verifikasi senjata kimia di ASEAN agar dapat memiliki peran lebih besar dalam penegakan KOnvensi Senjata Kimia (KSK) guna mewujudkan perdamaian dunia.

“Kita berminat agar bisa membangun laboratorium rujukan. Apabila bisa dilakukan, kita bisa berperan lebih besar lagi di kawasan ASEAN, “ kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, dalam Sarasehan Otoritas Nasional Senjata Kimia (OTNAS), di Jakarta, senin.

Airlangga yang juga ketua OTNAS menjelaskan saat ini laboratorium rujukan bagi organisasi yang melaksanakan ketentuan KSK di tingakat internasioanl yaitu The Organization for Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) khususnya di ASEAN baru ada di Singapura.

“Tentu Indonesia sebagai Negara yang industry kimianya unggul di ASEAN mempunyai kesempatan untuk membangun laboratorium yang sama,” katanya.