Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Peluncuran layanan 5G, menurut riset Cisco, mempunyai kendala. Salah satu tantangan besar dalam hal ini adalah terbatasnya ketersediaan spektrum untuk implementasi layanan 5G serta jaringan suboptimal yang dihasilkan.

Implementasi layanan 5G akan dilakukan pada sejumlah band, dengan kebutuhan secara global setidaknya bisa dipenuhi melalui ketersediaan tiga band dalam waktu dekat: low band (700 MHz), mid-band (3.5 to 4.2 GHz), dan high-band pada spektrum mmWave (24 hingga 28 GHz).

Di ASEAN, banyak dari band-band ini telah digunakan untuk layanan lain. Low band misalnya digunakan untuk FTA TV dan mid-band digunakan untuk layanan satelit. Meskipun tersedia mmWave, penyebarannya perlu dikombinasikan dengan spektrum low band untuk memungkinkan cakupan wilayah pinggiran kota dan pedesaan yang layak secara ekonomi serta akses dalam gedung.

“Peluncuran layanan 5G akan membutuhkan investasi besar dalam teknologi agar modernisasi jaringan bisa dilakukan. Di ASEAN, operator telekomunikasi kemungkinan akan terus berinvestasi dalam meningkatkan jaringan 4G mereka dan membangun kemampuan 5G secara bertahap," ujar Dharmesh Malhotra, Managing Director ASEAN Service Provider Cisco, di Mandarin Oriental Jakarta, Senin (7/10/2019).

Selengkapnya Republika