Malang, Indonesia: Direktorat Kerja Sama Ekonomi ASEAN (Dit. KSEA), Kementerian Luar Negeri (Kemlu), bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, dan United States-ASEAN Connectivity through Trade and Investment (US-ACTI) menyelenggarakan kegiatan "Penyampaian Saran Kebijakan Pemanfaatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dalam rangka Peningkatan Daya Saing Produk Pertanian dan Produk Olahannya", di Hotel Atria, Malang, Jawa Timur, 21-22 Februari 2018. Kegiatan selama 2 hari yang dilaksanakan dalam bentuk Seminar dan Pelatihan Singkat tersebut bertujuan untuk mempersiapkan berbagai produk UMKM di Malang untuk menghadapi persaingan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Seminar yang dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2018 dibuka secara resmi oleh Pjs. Walikota Malang, Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT yang pada kesempatan itu menyampaikan presentasi mengenai potensi perekonomian Kota Malang dalam memanfaatkan peluang MEA. Kegiatan dimaksud dihadiri oleh lebih dari 100 peserta yang merupakan pemangku kepentingan Kota Malang, antara lain pelaku usaha, civitas akademika dari Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah Malang, pejabat Pemkot Malang, dan media massa.

Narasumber yang hadir merupakan pakar di bidang pertanian dan produk olahannya serta UMKM, baik yang berasal dari pemerintah pusat maupun Pemkot Malang, pelaku usaha, US-ACTI, dan Pusat Studi ASEAN dari Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah Malang. Pada kesempatan tersebut, Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN, Kementerian Luar Negeri, Ade Petranto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting Kemenlu dalam rangka mendorong UMKM Indonesia mempersiapkan diri penetrasi ke pasar ASEAN memanfaatkan MEA. 

Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan UMKM mengingat jumlahnya yang signifikan secara nasional, yang pada akhir tahun 2017 tercatat sebesar 59,7 juta unit usaha di seluruh Indonesia, dimana 3,8 juta sudah memanfaatkan online platform. Pada tahun 2017 UMKM juga menyumbang sekitar 62,7% bagi Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97,16% tenaga kerja di Indonesia. Perkembangan UMKM ini menunjukkan bahwa inovasi bisnis di kalangan pengusaha telah mengalami kemajuan.

Kota Malang sebagai salah satu kota yang besar di Jawa Timur, memiliki sumber perekonomian yang ditopang oleh sektor agrobisnis yang meliputi pertanian, perkebunan, dengan produksi sektor agrobisnis yang berasal dari UMKM maupun industri bersifat massal. Sebagai salah satu negara anggota ASEAN, Indonesia kini sudah memasuki regional value chain Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Meski demikian, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menyadari kesempatan yang dapat diambil dari MEA untuk dapat menembus pasar yang lebih luas di ASEAN, termasuk di Kota Malang.

Kesepakatan MEA telah memberikan peluang bagi para pelaku agrobisnis untuk memperluas pemasaran produk-produknya, bukan hanya di pasar dalam negeri, namun juga mempermudah akses pasar ke negara-negara ASEAN dan mitranya. Peluang-peluang tersebut perlu untuk disampaikan kepada para pelaku dan pengambil kebijakan di bidang pertanian dan produk olahannya di daerah, sehingga daerah dapat mengambil peluang dan manfaat terhadap berbagai fasilitas yang telah disepakati dalam kerangka kerja sama pertanian di ASEAN.

Kegiatan Pelatihan Singkat SME Academy untuk UMKM Kota Malang dilaksanakan oleh Dit. KSEA bekerja sama dengan US-ACTI pada hari kedua, 22 Februari 2018. Pelatihan ditujukan secara langsung kepada sekitar 50 pelaku UMKM di Kota Malang dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kapasitas mengenai dunia pemasaran melalui online platform. Diharapkan setelah mengikuti bimbingan teknis, UMKM akan memiliki pengetahuan praktis yang bermanfaat untuk menembus pasar ASEAN, dan bahkan lebih luas lagi untuk pasar di luar ASEAN.

Selengkapnya: Kementerian Luar Negeri RI