Yogyakarta, Indonesia: “Prinsip pengambilan kesepakatan dalam ASEAN bersifat bottom-up. Ide atau arahan yang bersifat top-down belum tentu bisa jalan. Harus dimulai dari bawah," ujar Duta Besar Chilman Arisman saat memberikan paparan mengenai Persidangan ASEAN kepada mahasiswa Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia pada kegiatan Diplomatic Course di Yogyakarta, Sabtu (28/4).

Dubes Chilman menambahkan bahwa perundingan-perundingan yang alot biasanya terjadi di level yang lebih rendah. Apabila tidak tercapai kesepakatan, baru dinaikkan ke level pertemuan yang lebih tinggi. Terkait hal tersebut, Kemlu memerlukan diplomat muda yang memahami isu dan teknik persidangan secara menyeluruh. Dengan pemahaman itulah Kemlu mendukung penuh kegiatan Diplomatic Course yang diwajibkan bagi para mahasiswa HI UII tahun pertama.

Rektor UII, Nandang Sutrisno, dalam sambutan pembukaannya juga menyampaikan bahwa diplomasi Indonesia perlu terus dilakukan sejalan dengan prinsip polugri bebas-aktif guna menghadirkan solusi damai bagi berbagai persoalan dunia.

Tim Direktorat Kerja Sama Eksternal ASEAN yang mendampingi Dubes Chilman lebih lanjut memberikan paparan mengenai tata cara dan negosiasi-diplomasi dalam persidangan ASEAN. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan simulasi sidang ASEAN dengan Mitra Wicara yang menggunakan format pertemuan ASEAN-New Zealand Dialogue.

Pada pelaksanaan simulasi sidang, para mahasiswa dibagi menjadi 10 kelompok Negara Anggota ASEAN, Selandia Baru, dan Sekretariat ASEAN. Para mahasiswa membahas mengenai perkembangan kerja sama ASEAN dan Selandia Baru pada tiga pilar serta pandangan terhadap dinamika geopolitik secara regional maupun internasional, layaknya sidang Pejabat Tinggi ASEAN sesungguhnya.

Para mahasiswa mengikuti kegiatan dengan sangat antusias dan dapat memeragakan jalannya sidang ASEAN dengan baik. Antusiasme dan semangat para mahasiswa terlihat dari berbagai pertanyaan terkait kerja sama ASEAN yang diajukan selama sesi paparan dan evaluasi simulasi sidang.

Kegiatan ini juga telah memberikan pengalaman berupa praktik negosiasi, diplomasi serta public speakingbagi para mahasiswa. UII mengapresiasi dukungan Kemlu dan meyakini bahwa setelah ini para mahasiswa akan semakin memahami kompleksitas negosiasi-diplomasi dan proses pencapaian sebuah kesepakatan dalam sidang.

Kegiatan Diplomatic Course ini merupakan hasil kerja sama antara UII dan Dit KS Eksternal ASEAN, Ditjen Kerja Sama ASEAN (KSA), Kemlu. Diplomatic Course kali ini menjadi penyelenggaraan keempat antara UII dan Ditjen KSA serta merupakan kegiatan rutin tahunan sejak tahun 2015. (Sumber: Dit. KS Eksternal ASEAN)

Selengkapnya Kementerian Luar Negeri RI