Kerja sama ASEAN Plus Three (APT) merupakan salah satu mekanisme kerja sama yang sukses dalam memajukan kerja sama fungsional di kawasan, seperti di bidang kesehatan, pangan, pendidikan dan penanggulangan bencana. Oleh karenanya, kerja sama ini perlu semakin ditingkatkan dalam upaya mewujudkan visi APT menjadi capaian nyata.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kemlu, Jose Tavares, pada Pertemuan APT Senior Officials' Meeting (SOM) di Pasay City, Filipina (23/5).

Sebagai langkah konkret memperdalam kerja sama di APT, Jose Tavares menyampaikan inisiatif Indonesia untuk menjadi tuan rumah Pertemuan Network of East Asia Think Tank (NEAT) Working Group on Water Pollution yang ditujukan untuk mengembangkan suatu kerangka regional untuk mengatasi pencemaran air. Kegiatan bagi upaya tersebut akan dilaksanakan di Jakarta pada minggu kedua bulan Agustus 2017. Pertemuan yang akan dihadiri oleh para akademisi dari negara-negara APT ini diharapkan akan menghasilkan pemikiran mengenai kerja sama regional dalam menghadapi masalah pencemaran air khususnya terkait dengan limbah plastik di daratan dan perairan di kawasan.

Pertemuan APT SOM menyepakati perlunya melanjutkan berbagai inisiatif dan kerja sama di bidang ekonomi, antara lain, melalui penguatan implementasi Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM), ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR) dan operasionalisasi ASEAN Plus Three Macroeconomic Research Office (AMRO). Selain itu juga disepakati agar kerja sama dalam APT dapat merangkul lebih banyak pihak seperti East Asia Business Council (EABC).

Peningkatan People-to-People Contacts juga dipandang penting dalam upaya agar manfaat kerja sama dalam kerangka APT dapat menyentuh langsung dan dapat dirasakan oleh masyarakat di kawasan yang antara lain dapat dilakukan melalui kegiatan di bidang pariwisata.

Dalam pertemuan juga disepakati perlunya negara-negara APT melihat langkah-langkah ke depan yang diperlukan dalam mencapai tujuan kerja sama yang telah dilaksanakan selama ini. Dalam kerangka ini pula, negara-negara APT telah menyepakati untuk melanjutkan APT Cooperation Work Plan 2018-2022 sebagai upaya bersama memajukan kerja sama di berbagai sektor penting di kawasan.

Pertemuan juga membahas isu-isu yang dapat mengganggu keamanan dan stabilitas di kawasan, antara lain, Laut China Selatan dan Semenanjung Korea, terorisme serta menekankan pentingnya upaya untuk memperkuat kerja sama di berbagai forum internasional.

Kerja sama ASEAN Plus Three (APT) adalah forum konsultasi antara ASEAN dengan negara-negara Plus Three (RRT, Jepang dan Korea Selatan). APT dibentuk pada tahun 1997 di saat kawasan Asia sedang dilanda krisis ekonomi. Selain kerja sama politik dan ekonomi, kerja sama APT juga meliputi sektor-sektor, antara lain, pendidikan melalui pertukaran pelajar, promosi sektor pariwisata, serta peningkatan kapasitas di bidang pengelolaan bencana dan kesehatan publik. 
(Dit. KS Eksternal ASEAN)