Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi ke-43 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tahun 2023 di Jakarta Convention Center pada 5--7 September 2023 menjadi kesempatan baik Jakarta mempromosikan diri kepada para peserta pertemuan internasional tersebut. Terutama promosi budaya Betawi, suku asli dari kota berpenduduk hampir 11 juta jiwa tersebut.

Suku Betawi telah mendiami Jakarta sejak abad kelima Masehi, seperti ditulis oleh arkeolog Uka Tjandarasasmita dalam Jakarta Raya dan Sekitarnya Dari Zaman Prasejarah Hingga Kerajaan Pajajaran. Letak Jakarta yang berada di pesisir Laut Jawa dan dibelah oleh sungai besar seperti Ciliwung membawanya menjadi pusat perdagangan dan jasa.

Pedagang dari berbagai bangsa, seperti Arab, India, Tiongkok, Portugis, dan Belanda berdatangan memasuki Batavia, nama lama dari Jakarta. Mereka kemudian menetap dan ikut membantu memperkaya budaya Betawi lewat akulturasi yang dilakukan. Salah satunya melalui perkawinan dengan warga Betawi. Ada beberapa bentuk akulturasi dari bangsa-bangsa asing yang mewarnai ragam budaya masyarakat Betawi.

Salah satunya adalah kriya dan wastra Betawi yang masih melekat sampai hari ini seperti kebaya encim dan baju sadariah yang kental dengan pengaruh budaya Tionghoa. Kebaya encim dikenal juga sebagai kebaya kerancang karena terdapat bordir di tepinya dengan teknik dilubangi. Dalam bahasa Sansekerta, kerancang atau krancang artinya lubang atau bolong.

Salah satu contoh baju encim adalah baju yang dikenakan Ibu Iriana Joko Widodo ketika mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyambut kedatangan para kepala negara dan kepala pemerintahan di acara KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center, Senayan, Selasa (5/9/2023).

Sumber: ASEAN Indonesia 2023