“INDONESIA DORONG EAS PERKUAT KERJA SAMA MARITIM DI KAWASAN”

 

Pertemuan East Asia Summit (EAS) Conference on Maritime Security Cooperation yang ke-4 di Chennai, India, 6-7 Februari 2020, membahas 4 isu tematik: keamanan maritim (maritime security), keselamatan maritim (maritime safety), transisi regional blue economy, Inisiatif Indo-Pacific Oceans dan berbagai tindak-lanjut (way forward) termasuk keinginan India memperkaya arsitektur regional maritim di Kawasan Indo-Pasifik.

Pertemuan tingkat Pejabat Senior EAS adalah pertemuan tahunan ke-4, yang sebelumnya di New Delhi (November 2015), Gowa (November 2017), dan di Bhubaneswar (Juni 2018). Pertemuan tak hanya membahas pentingnya keamanan dan keselamatan maritim di bidang pengelolaan laut berkelanjutan, pencemaran sampah plastik, dan manajemen risiko bencana maritim, namun dinilai strategis karena pasca diadopsinya ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) di Bangkok pada KTT ASEAN ke-34, Juni 2019 lalu, menjadi momentum yang timely untuk Indonesia dorong kolaborasi ASEAN dan mitra wicaranya melalui kerja sama riset & teknologi maritim, manajemen sumber daya maritim berkelanjutan, dengan ASEAN tetap memainkan peran sentralnya.

Pada sesi Inaugural, Kamis (06/02), Indonesia menegaskan pentingnya identifikasi kerja sama inovatif dengan melibatkan maritime’s stake holders di Kawasan sehingga masyarakat ASEAN dan Kawasan Indo-Pasifik menjadi lebih tangguh.

Sebagai Ketua Bersama (Co Chairs) dengan India dan Australia--- Indonesia yang diwakili oleh Duta Besar Foster Gultom ajak semua pihak aktif bekerja sama hadapi dinamika kawasan dan globalisasi dengan tingkatkan kemitraan bidang kemaritiman.

Konferensi kali ini membahas inisiatif Samudera Indo-Pasifik (Indo-Pacific Oceans Initiative/IPOI) sebagaimana disampaikan oleh PM Narendra Modi pada KTT EAS ke-14, November 2019 di Bangkok.Elemen-elemen kerja sama yang tertuang pada IPOI ini ditegaskan sebagai elaborasi dan selaras dengan AOIP dan  Manila Plan of Action to Advance the Phnom Penh Declaration on the EAS Development Initiative (2018-2022)

“Kunci kestabilan keamanan dan keselamatan (laut) di kawasan terutama kebiasaan dialog dan kolaborasi ASEAN dan mitra wicaranya” jelas Dubes Foster, “sehingga kepercayaan strategis (strategic trust) dan kerja sama win-win dapat terus terbangun” tegasnya.

ASEAN dengan prinsip-prinsip dalam Outlook-nya (keterbukaan, transparansi, inklusivitas, a rules-based framework, tata kelola yang baik, penghormatan terhadap kedaulatan, non-intervensi, saling menghormati, saling percaya, saling menguntungkan, dan saling menghormati hukum internasional) jelas akan berkontribusi besar untuk posturing arsitektur Kawasan.

                                                                                                            Chennai, 7 Feb 2020