Kendari – Ditjen Kerja Sama ASEAN, Kementerian Luar Negeri dan  Universitas Halu Oleo (UHO) pada tanggal 8 Februari 2018 sepakat bekerjasama  di Bidang Pendidikan, Penelitian / Pengkajian Ilmiah dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Kesepakatan ini dituangkan dalam sebuah Nota Kesepahaman yang masing-masing ditandatangani   Prof. Dr. Muhammad Zamrun F., S.Si., M.Sc., Rektor UHO dan diparaf oleh Ashariyadi, Sekretaris Ditjen Kerja Sama ASEAN mewakili Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN di  Gedung Rektorat UHO, Kendari.

Ruang lingkup kerja sama mencakup, antara lain, sosialisasi dan penelitian terkait kerja sama ASEAN dan pembentukan Pusat Studi ASEAN (PSA). PSA merupakan lembaga yang melakukan riset, konsultasi dan publikasi untuk mempromosikan ASEAN kepada pemangku kepentingan secara luas di Provinsi Sulawesi Tenggara.

 

 Prof. Dr. Muhammad Zamrun F., S.Si., M.Sc., Rektor UHO, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut seraya menggarisbawahi bahwa kerja sama ini merupakan salah satu bentuk  kontribusi penting UHO dalam dunia pendidikan. Rektor juga menghimbau mahasiswa UHO untuk lebih memahami potensi ASEAN dan ikut mengupayakan peningkatan kesadaran masyarakat dan daya saing menghadapi era Masyarakat ASEAN.

 

Sekretaris Ditjen Kerja Sama ASEAN dalam sambutannya menegaskan kesiapan Ditjen Kerja Sama ASEAN bekerjasama dengan UHO dalam melakukan berbagai kegiatan akademik maupun sosialisasi yang melibatkan masyarakat. Ashariyadi  berpendapat kerja sama ini memiliki nilai penting mengingat potensi sumber daya alam Provinsi Sulawes Tenggara yang melimpah dan berpeluang menembus pasar ASEAN. Dalam kaitan ini, kedua pihak dapat melakukan kajian dan kegiatan bersama yang diharapkan  memberi manfaat bagi masyarakat umumnya dan dunia usaha khususnya.    

 

Pada kesempatan yang sama, Ashariyadi memberikan kuliah tamu bertajuk ASEAN 50: Capaian dan Tantangan. Dalam paparannya dijabarkan capaian ASEAN dalam 50 tahun terakhir serta tantangan yang dihadapi ASEAN ke depan. Dikatakan, ASEAN selama 50 tahun terakhir telah berhasil menciptakan ekosistem perdamaian yang  berkontribusi pada pembangunan ekonomi serta kesejahteraan rakyatnya. Namun demikian, terdapat tantangan yang dihadapi ASEAN seperti   memperkuat sentralitas dan kesatuan ASEAN serta mengurangi kesenjangan pembangunan dan tingkat ekonomi diantara negara-negara anggotanya.  Betapapun, keberadaan ASEAN harus dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi rakyat.  

 

Kerja sama  dengan UHO merupakan yang ke-50 antara Ditjen Kerja Sama ASEAN dengan Perguruan Tinggi yang tersebar dari Banda Aceh hingga Ambon. Di Sulawesi Tenggara, selain UHO, Ditjen Kerja Sama ASEAN juga telah menjalin kerja sama dengan Universitas Dayanu Ikhsanuddin, Baubau dan STIK Avicenna, Kendari. (Setditjen Kerja Sama ASEAN)