Phnom Penh, Kamboja -​ "Jumlah penderita diabetes dan jantung saat ini semakin meningkat, padahal penyakit ini termasuk dalam penyakit serius dengan biaya perawatan dan penyembuhan yang sangat mahal. Seperti anjuran orang bijak “'ebih baik mencegah daripada mengobati'. Perbincangan santai kali ini menurut saya sangat bermanfaat dan tepat waktunya untuk kita ketahui dan sadari bersama, utamanya di masa pandemi ini. Menderita penyakit tersebut, tidak hanya merugikan diri sendiri dan keluarga, tetapi juga masyarakat, apalagi para penderita adalah aset-aset yang seharusnya masih bisa berkontribusi sesuai perannya masing-masing untuk memajukan keluarga, lingkungan, dan masyarakat," demikian kata Duta Besar RI untuk Kamboja, Sudirman Haseng, saat membuka acara daring Bincang Santai yang membahas 'Menjaga Kesehatan Metabolik di tengah Pandemi: Tanya Jawab Seputar Diabetes, Kolesterol, dan Jantung', pada akhir pekan lalu, Jumat, 19 Juni 2020.

Pandemi COVID-19 telah mengubah gaya hidup masyarakat saat ini. Kebijakan tinggal di rumah saja cenderung mengurangi aktivitas fisik yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti kolesterol, jantung, serta diabetes. Untuk itu, Bincang Santai yang digelar KBRI Phnom Penh bekerja sama dengan farmasi Kalbe Internasional yang telah berada di Kamboja sejak 2002 ini, diharapkan dapat memberikan pengetahuan umum terkait pencegahan penyakit-penyakit tersebut. Kegiatan menghadirkan narasumber pakar kesehatan, dr. Johan Indra Lukito, dan Regional Product Manager ASEAN Kalbe International, Aditya Santoso.

Sumber Kementerian Luar Negeri