Bagan, 15 September 2018 - Pertemuan The 4th Meeting of ASEAN Health Cluster 2: Responding to All Hazards and Emerging Threats and Side Meetings telah dilaksanakan di Bagan, Myanmar, pada tanggal 9-14 September 2018. Pertemuan didahului dengan 2 side meetings yaitu Coordination Meeting of Contact Points HIV/AIDS dan Coordination Meeting on ASEAN-Canada’s Global Partnership Programme (Canada’s GPP) terkait Mitigation on Biological Threats (MBT Phase 2).

Pertemuan ASEAN Health Cluster 2 bertujuan membahas upaya ASEAN dalam menangani, mengendalikan dan menanggulangi penyakit menular dan ancaman kesehatan lainnya. 

Indonesia berperan aktif menjadi koordinator untuk tiga proyek di bawah Program Kerja ASEAN Health Cluster 2 yaitu:

a. Proyek Ending AIDS in ASEAN: Implement ASEAN Cities Getting to Zero (G2Z) Phase III melalui pelaksanaan ASEAN Leadership Forum for Getting to Zero pada bulan Agustus 2019 di Bali yang akan dihadiri oleh perwakilan pejabat daerah di negara ASEAN untuk berbagi pengalaman upaya pencegahan dan pengendalian penyakit HIV/AIDS di negara mereka masing-masing.

b. Proyek Conduct Capacity building activities on Bio Risk Management in AMS once a year yang akan dilaksanakan melalui Workshop for Laboratory Capacity Building on Biorisk Management in the Region pada tanggal 19-23 Agustus 2019 di Bandung.
 
c. Proyek Continue Implementation of Laboratory Capacity Strengthening Initiatives: Influenza Laboratory Surveillance melalui pelaksanaan Indonesia Workshop for Strengthening Influenza Laboratory Surveillance in ASEAN Region pada tanggal 15-19 Juli 2019 di Bali. Workshop dimaksud bertujuan mengumpulkan informasi dan rekomendasi terkait upaya meningkatkan influenza surveillance system di masing-masing AMS.

Di bawah sektor kesehatan ASEAN, terdapat 4 ASEAN Health Clusters atau kelompok kerja yang rutin melaksanakan pertemuan tiap tahunnya. Keempat ASEAN Health Cluster tersebut memiliki 20 prioritas kesehatan dan mengacu pada dokumen ASEAN Post-2015 Health Development Agenda serta melapor pada pertemuan Pejabat Senior ASEAN tiap tahunnya.

[Sumber: Direktorat Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN, Kementerian Luar Negeri]