New Delhi, 29 Januari 2018 – KTT ASEAN-India (ASEAN-India Commemorative Summit) menjadi peluang Indonesia untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan ekonomi kawasan. Hal ini ditegaskan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan yang berlangsung pada 25-26 Januari 2018 di New Delhi, India. Mendag menyampaikan, Presiden meyakini hubungan ASEAN-India dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Samudera Hindia, mengingat potensi yang dimiliki ASEAN dan India, salah satunya jumlah penduduk yang mencapai hampir dua miliar jiwa.

“Pertumbuhan ekonomi India sebesar 7% pada tahun 2017 dan populasi penduduk India yang besar merupakan pasar potensial bagi produk Indonesia,” ujar Mendag. Pertemuan yang dirangkai dengan Perayaan Hari Republik India ke-69 tersebut mengambil tema “Shared Values and Common Destiny”. Dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai isu kemitraan ASEAN-India, seperti kerja sama di bidang politik, keamanan, perdagangan, investasi, pariwisata, sosial budaya, maritim, dan isu regional maupun internasional lainnya. Di sela-sela pertemuan KTT ASEAN-India, Presiden juga melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, pada Kamis (25/1) lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden menekankan pentingnya upaya untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, khususnya perdagangan bilateral antara Indonesia dan India melalui pengurangan hambatan tarif. Menurut Mendag, Presiden memiliki perhatian khusus atas peningkatan tarif bea masuk untuk produk minyak nabati yang berdampak terhadap terhambatnya ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke India. “Indonesia meminta pemerintah India mempertimbangkan kebijakan peningkatan tarif bea masuk untuk produk minyak nabati, ini mengingat Indonesia memberikan suplai yang cukup besar kebutuhan minyak nabati di India,” kata Mendag.

Selengkapnya: Kementerian Perdagangan RI