Sleman - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir menargetkan jumlah publikasi ilmiah Indonesia menjadi yang terbanyak di Asia Tenggara. Kini sejumlah langkah telah dilakukan kementerian.

"Mudah-mudahan tahun 2019 Indonesia adalah leader di Asia Tenggara," kata Nasir seusai menjadi keynote speaker 30 th anniversary ceremony di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo MM FEB UGM Yogyakarta, Senin (2/7/2018).

Kini, jumlah publikasi karya ilmiah di jurnal internasional yang terindeks di Asia Tenggara terbanyak masih ditempati Malaysia. Olah karenanya, kata Nasir, pihaknya menargetkan Indonesia bisa menyalip Malaysia negara tersebut.

"Langkah-langkahnya adalah anggaran kita di bidang riset ditingkatkan terus. Supaya nanti bisa mendorong publikasi makin baik. (Diperuntukkan) Seluruh kampus, dan PTN BH kami prioritaskan," jelasnya.

Nasir berharap seluruh perguruan tinggi di Indonesia meningkatkan jumlah publikasi ilmiah di jurnal internasional yang terindeks. Namun untuk langkah awal, pihaknya berharap banyak kepada seluruh PTN BH yang ada.

"PTN BH kami dorong, karena ada paket khusus yang harus kita lakukan untuk publikasi," ungkapnya.

Sebelumnya, diketahui bahwa jumlah publikasi ilmiah Indonesia yang terindeks scopus per 6 April 2018 menempati peringkat kedua di ASEAN. Peringkat tersebut mengungguli publikasi ilmiah Singapura dan Thailand. 
(sip/sip)

Selengkapnya Detik.com