NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Junta Myanmar pada Selasa (27/4/2021) mengatakan, akan mengindahkan permohonan ASEAN untuk menghentikan kekerasan, tetapi mereka menyatakan syarat.

Militer Myanmar hanya mau menghentikan kekerasan bila negara yang dilanda kudeta itu sudah kembali ke stabilitas.

Kekerasan dalam menindak demo Myanmar sejauh ini telah menewaskan lebih dari 750 orang menurut kelompok pemantau lokal, dan menimbulkan kekhawatiran di antara negara-negara tetangga kawasan regional.

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing akhir pekan lalu menghadiri KTT ASEAN, yang menjadi perjalanan dinas luar negeri pertamanya sejak merebut kekuasaan.

Di KTT ASEAN para pemimpin dan perwakilan negara mengeluarkan pernyataan konsensus lima poin, yang menyerukan penghentian segera kekerasan di Myanmar, serta kunjungan ke negara itu oleh utusan khusus regional.

Pada Selasa (27/4/2021) Dewan Administrasi Negara Myanmar, sebagaimana junta menyebut dirinya, mengatakan akan mempertimbangkan saran dari KTT ASEAN.

Selengkapnya Kompas.com