SINGAPURA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn mengingatkan bahwa krisis politik Myanmar “semakin mendalam” akhir-akhir ini. Hal tersebut disampaikan Prak jelang kunjungan Perdana Menteri Hun Sen ke Myanmar pada 7-8 Januari 2022.

Sebagai ketua ASEAN untuk 2022, Kamboja berupaya meredakan krisis akibat kudeta militer Myanmar pada Februari 2021 lalu. 

Pemerintahan Hun Sen ingin menerima junta dan membahas penyelesaian konflik berpedoman pada lima poin konsensus yang dicapai ASEAN dan Myanmar pada April 2021.

Situasi di Myanmar disebut semakin mengkhawatirkan jelang upaya damai oleh Kamboja. Menlu Prak bahkan menyebut situasi Myanmar kini sudah bisa disebut perang saudara.

“Krisis politik dan keamanan di Myanmar semakin mendalam, dan telah menyebabkan krisis kemanusiaan, kesehatan, serta ekonomi,” kata Prak dikutip The Bangkok Post.

Selengkapnya Kompas TV