Jakarta – Setelah ADMM ke-17, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto membuka dan sekaligus memimpin jalannya sidang pertemuan para Menhan Negara Anggota ASEAN dan Negara Plus ke-10 (The 10th ASEAN Defence Ministers’ Meeting Plus / The 10th ADMM Plus) di Jakarta Convention Center pada hari Kamis (16/11).

ADMM-Plus adalah platform bagi ASEAN dan delapan Mitra Dialognya untuk memperkuat kerja sama keamanan dan pertahanan demi perdamaian, stabilitas, dan pembangunan di kawasan ini. Kedelapan Mitra Dialog ASEAN terdiri dari Australia, Tiongkok, India, Jepang, Selandia Baru, Republik Korea, Rusia, dan Amerika Serikat. Secara kolektif mereka disebut sebagai "Negara Plus".

Menhan Prabowo menyebut bahwa ada beberapa negara lain yang sudah menyampaikan keinginan untuk bergabung sebagai mitra dialog ASEAN (ADMM-Plus). 

"Dan ini sedang dibahas. Karena semua keputusan di forum ini harus diambil secara konsensus. Jadi yang telah ikut sebagai mitra adalah Inggris, Prancis, Uni Eropa. Hal ini akan dibahas terus, karena beberapa negara masih minta penjelasan," ujar Menhan.

Terkait hal tersebut Menhan menanggapi bahwa Indonesia mendukung penambahan negara-negara tersebut, karena melihat perkembangan geopolitik dunia.

“ADMM-Plus telah menjadi platform yang efektif untuk kerja sama praktis di antara instansi pertahanan negara-negara peserta. ADMM-Plus saat ini berfokus pada tujuh bidang kerja sama praktis yaitu, Keamanan Maritim (Maritime Security /MS), Kontra-Terorisme (Counter Terrorism / CT), Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana (Humanitarian Assistance and Disaster Relieve / HADR), Operasi Pemeliharaan Perdamaian (Peace Keeping Operation / PKO), Kedokteran Militer (Military Medicine / MM), Aksi Ranjau Kemanusiaan (Humanitarian Mine Action / HMA) dan Keamanan Siber (Cyber Security / CS),” ujar Menhan.

Dalam Sidang ADMM-Plus ke-10, dibahas  sejumlah isu-isu terkini pada bidang pertahanan dan keamanan. Masing-masing perwakilan negara anggota ASEAN dan Negara Plus menyampaikan pandangan mereka tentang tantangan bidang pertahanan dan keamanan, baik ditingkat regional maupun global.

Selengkapnya: Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia