JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah membuat kawasan Asia Tenggara mengalami perlambatan pertumbuhan terbesar sejak krisis moneter Asia di tahun 1997. Laju pertumbuhan di kawasan diperkirakan akan menyusut sebesar 4,2% di tahun 2020.

Perhitungan ini dipaparkan dalam laporan bertajuk Global Economic Outlook report dari Oxford Economics, yang diterbitkan oleh badan akuntan ICAEW.

Laporan tersebut memperlihatkan bahwa meski aktivitas ekonomi berangsur normal kembali dengan pertumbuhan diperkirakan akan pulih menuju angka 6,4% di tahun 2021, laju pemulihan ekonomi selama paruh kedua tahun 2020 akan bervariasi di kawasan Asia Tenggara.

Hal ini bergantung pada pelonggaran kebijakan pembatasan sosial dan peningkatan permintaan ekspor masing-masing negara.