KOMPAS.Com- Uber menyerah di Asia Tenggara. Pangsa pasarnya yang tak berkembang, bahkan cenderung makin tergerus, membuat uber harus menjual bisnisnya di Asia Tenggara kepada Grab.

Akuisisi ini berarti membuat Grab semakin besar dan tak ada saingan, kecuali di Indonesia yang masih ada Go-Jek. Sementara di negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, hanya ada dua pemain di bisnis ride-sharing, yakni Grab dan Uber.

Lantas, setelah mengakuisisi Uber dan menjadi pemain tunggal di Asia Tenggara selain Indonesia, apakah Grab akan memonopoli tarif?

Di negara asalnya sendiri, Malaysia, pihak Grab telah berjanji bahwa perusahaan tidak akan menaikkan tarif setelah mengambil alih operasional Uber di Asia Tenggara.

Selengkapnya Kompas.com