New York, AS: Kontribusi Indonesia dalam menciptakan ekosistem perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan menjadi landasan bagi upaya Indonesia mendorong terciptanya ekosistem yang sama di tingkat global. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, di hadapan 150 undangan yang memenuhi ruangan di Asia Society, New York, AS (25/9).

Dalam keynote speech, Menlu Retno menegaskan bahwa upaya untuk menciptakan sebuah ekosistem perdamaian global bukanlah sebuah khayalan.  Setengah abad lalu saat ASEAN dibentuk, tidak ada seorang pun yang mengira ASEAN akan tetap berdiri hingga saat ini. Namun kenyataannya, ASEAN kini menjadi jangkar stabilitas dan mesin pertumbuhan ekonomi kawasan. 

“ASEAN merupakan contoh nyata bagaimana sebuah kawasan yang sarat akan konflik antar negara tetangga serta lemah secara ekonomi mampu bertansformasi menjadi salah satu kekuatan global,” tutur Menlu Retno.

Menlu selanjutnya menjelaskan 3 resep keberhasilan ASEAN. Pertama, melalui ASEAN Way, telah tumbuh budaya dialog, konsensus, inklusivitas, serta penyelesaian damai atas dasar penghormatan pada kedaulatan dan keutuhan wilayah. Kedua, dari kultur dialog tumbuh kemampuan untuk mengembangkan institusi dan prinsip-prinsip seperti Zone of Peace, Freedom and Neutrality (ZOPFAN), Treaty of Amity and Cooperation, ASEAN Charter hingga terbentuknya Komunitas ASEAN. Terakhir, ASEAN memberikan platform bagi negara-negara mitranya, termasuk kekuatan besar dunia, untuk dapat bertemu secara rutin. 

“Keberhasilan ASEAN di bidang politik ini menjadi landasan keberhasilan pembangunan ekonomi, yang bermuara pada terciptanya ekosistem kesejahteraan di kawasan,” Menlu Retno menambahkan. 

Selengkapnya : Kementerian Luar Negeri RI