Singapura (ANTARA) - Otoritas Singapura harus tetap terbuka untuk tenaga kerja asing bahkan saat negara itu memperketat pembatasan imigrasi untuk melindungi pekerja lokal, kata Perdana Menteri Lee Hsien Loong.

Lee juga memperingatkan bahwa perubahan ke dalam akan menjadi pukulan bagi pusat bisnis global itu, yang tengah menghadapi rekor resesi.

"Bahkan saat kita menyesuaikan kebijakan izin kerja, kita harus berhati-hati untuk tidak memberikan kesan yang salah bahwa kita sekarang menutup diri dan tidak lagi menyambut orang asing," kata Lee Hsien Loong saat menyampaikan pidato dengan berapi-api selama hampir dua jam di parlemen, Rabu.

Tingkat pengangguran Singapura telah mencapai rekor tertinggi satu dekade dalam beberapa bulan terakhir, meskipun pemerintah mengeluarkan sekitar 100 miliar dolar Singapura (sekitar Rp1.008 triliun) untuk langkah-langkah dukungan guna mengimbangi dampak COVID-19 pada perekonomian terbukanya.

Selengkapnya Antara News