Merdeka.com - Paw Wah (nama samaran), masih anak-anak ketika dia pertama kali mengalami kekejaman militer Myanmar, Tatmadaw. Ketika dia baru 10 tahun, tentara datang ke desanya dan menculiknya.

Perempuan yang kini berusia 36 tahun itu adalah seorang petani. Dia menjalani seluruh hidupnya di negara bagian Karen, Myanmar tenggara, yang berbatasan dengan Thailand.

Di rumah tetangganya di sebuah dusun kecil Nyah Beh Ki, dua hari pendakian dari Sungai Salween yang memisahkan Myanmar dari Thailand barat, Paw Wah mengenang insiden masa kecilnya.

"Saat saya berumur 10 tahun, mereka menangkap saya dan memaksa saya dan beberapa penduduk desa lainnya untuk tinggal di kamp mereka selama 13 hari," tuturnya.

Selengkapnya Merdeka