JAKARTA, investor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sebanyak 46 perusahaan telah melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham senilai Rp 5,22 triliun hingga 27 November 2020. Dengan begitu, Indonesia menjadi negara dengan jumlah IPO tertinggi di Asia Tenggara.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, pada periode yang sama, negara-negara lain di Asia Tenggara mencatat jumlah IPO yang relatif sedikit dibandingkan Indonesia. Malaysia dan Thailand hanya mencatat 14 perusahaan yang melaksanakan IPO.

"Sedangkan Singapura dan Filipina mencatat jumlah IPO masing-masing sebanyak 5 dan 2 perusahaan," kata Inarno dalam acara Kafegama Webinar Series bertajuk "Percepatan Pengembangan Pasar Modal Syariah", Senin (30/11).

Kendati jumlah perusahaan yang IPO terbanyak, namun nilai emisi dari IPO di Indonesia masih relatif kecil. Inarno menjelaskan, dengan 46 perusahaan yang IPO, nilai emisinya mencapai US$ 360 juta atau sekitar Rp 5,22 triliun.

Sementara, Malaysia yang hanya dengan 14 perusahaan IPO bisa mencatat nilai emisi sebesar US$ 480 juta. Bahkan, Thailand bisa mencatat nilai emisi IPO sebesar US$ 4,19 miliar dari 14 perusahaan yang IPO.

Inarno mengungkapkan, pihaknya berharap akan ada perusahaan yang akan IPO dengan nilai besar pada akhir tahun ini. Dengan demikian, nilai emisi tersebut bisa meningkatkan total emisi di pasar modal Indonesia.

Selengkapnya Investor