Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI menginformasikan, akan diadakan pertemuan tingkat menteri luar negeri se-ASEAN. Kegiatan itu rencananya akan berlangsung pada 30 Juli - 2 Agustus 2019. Salah satu poin yang akan diangkat oleh Menlu RI, diprediksikan juga tentang Rohingya.

Rangkaian pertemuan terdiri atas ASEAN Ministrial Meeting, dilanjutkan dengan pertemuan ASEAN dengan 10 negara mitra yakni China, Korea Selatan, Jepang, Australia, India, Selandia Baru, Kanada, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Rusia.

"Jadi ada 10 pertemuan terpisah tingkat menteri luar negeri antara ASEAN dengan negara-negara mitra tersebut," kata Direktur Kerjasama ASEAN Jose Antonio Morato Tavares dalam jumpa pers pada Jumat (26/7/2019). Dalam kesempatan itu, berbagai isu akan diangkat oleh para menteri luar negeri di ASEAN. Satu di antaranya menyangkut isu kerja sama regional dengan mitra. Agenda yang ada masih bersifat umum atau generic, dengan masing-masing menteri luar negeri dapat mengangkat isu tertentu.

"Tergantung pada masing-masing menteri luar negeri akan angkat isu apa. Jadi isu apa saja dapat diangkat dalam kesempatan tersebut," lanjut Jose.

Isu yang Diangkat Menlu Retno

Saat ditanya isu apa yang akan diangkat oleh Menlu Retno dalam rapat tersebut, Jose Antonio Morato Tavares mengaku tidak tahu persis apa yang akan disampaikan. Namun ia memperkirakan beberapa poin. Di antara isu yang mungkin diangkat adalah Indo-ASEAN Outlook on the Indo-Pacific yang sudah disahkan oleh para kepala negara.

"Saya kira ibu akan memperkenalkan outlook tersebut kepada para negara mitra, baik itu ASEAN+1 maupun di Summit, di ASEAN Regional Forum, atau ASEAN+3 ... kemudian beliau kemungkinan akan mengajak kerja sama dalam mengimplementasikan outlook tersebut," tutur Jose.