Bisnis.com, JAKARTA — Perekonomian Asia Tenggara berkinerja sangat baik pada 2020 meskipun terjadi pandemi. Bank Pembangunan Asia memperkirakan kontraksi sebesar 3,8 persen untuk kawasan itu pada 2020, angka yang sederhana jika dibandingkan dengan zona euro pada 7,9 persen dan Inggris pada 10,1 persen.

Secara khusus, seperti dikutip dari https://fintechnews.sg/, Senin (11/1/2021), ekonomi digital Asia Tenggara meningkat tahun lalu, mencapai US$100 miliar yang didukung oleh sektor dagang-el (e-commerce) yang sedang berkembang pesat.

Menurut e-Conomy SEA Report 2020 yang dirilis pada November, diperkirakan ada penambahan 40 juta pelanggan online baru pada tahun lalu, menjadikan jumlah total pengguna internet di wilayah ini menjadi 400 juta. Ekonomi digital kawasan ini diperkirakan melampaui US$300 miliar pada 2025.

Menggali lebih dalam industri dagang-el yang berkembang pesat di Asia Tenggara, sebuah laporan baru dari perusahaan pembayaran PPRO melihat tren dagang-el yang muncul dan membagikan metode pembayaran pilihan pelanggan untuk belanja online di pasar-pasar utama, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam.

Selengkapnya Bisnis.com