REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gabungan Pelaku Usaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono, mengatakan, produsen sawit di Indonesia mulai melakukan perluasan diversifikasi pasar seiring mulai melemahnya permintaan dari pasar utama seperti Uni Eropa. Jok mengatakan, pelaku usaha melirik kawasan ASEAN yang memiliki potensi besar.

"Kita selama ini sudah melakukan diversifikasi, seperti di regional Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Filipina yang juga ditekuni," kata Joko dalam konferensi pers virtual, Rabu (12/8).

Joko mengatakan, Vietnam menjadi salah satu pasar baru yang punya potensi besar dan dilirik para pengusaha. Pasalnya dengan jumlah penduduk yang besar, pertumbuhan ekonomi Vietnam hingga kini masih tumbuh positif.  Sejauh ini, ekspor produk sawit ke Vietnam sudah menyentuh angka 400 ribu ton.

"Vietnam menarik dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhannya juga sangat menonjol ini yang sedang kita bahas ke Dubes RI di Vietnam," kata Joko.

Selengkapnya Republika