Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) berbalik menguat pada perdagangan Rabu (28/7/2021), setelah adanya kabar kurang menggembirakan dari Dana Moneter Internasional yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara emerging market, termasuk Indonesia.

Mayoritas investor kembali memburu SBN pada hari ini, ditandai dengan pelemahan imbal hasil (yield) di hampir seluruh SBN. Hanya SBN bertenor 1, 25, dan 30 tahun yang yield-nya mengalami penguatan dan cenderung dilepas oleh investor.

Yield SBN bertenor 1 tahun berbalik naik 0,9 basis poin (bp) ke level 3,257%, sedangkan yield SBN berjatuh tempo 25 tahun naik sebesar 1 bp ke level 7,33%, dan yield SBN dengan tenor 30 tahun juga naik 0,4 bp ke 6,898%. Sementara, yield SBN bertenor 10 tahun yang merupakan yield acuan pemerintah berbalik turun sebesar 0,8 bp ke level 6,309%.