KBRN, Baubau : Rangkaian Festival Keluarga Masyarakat Adat (FKMA) ASEAN ke-VI Polima yang dipusatkan di Kota Baubau, resmi ditutup, Kamis (21/11/2019) malam. Ratusan tamu yang terdiri dari Raja/Sultan dan lembaga adat se-Nusantara bahkan ASEAN itu dijadwalkan akan meninggalkan Kota pemilik benteng terluas di dunia ini pada Jumat pagi, untuk kemudian kembali ke daerah masing-masing.
 
“Saya merasakan ini adalah sukses yang luar biasa. Tiada kada kata yang dapat kami sampaikan selain ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan Pemerintah Kota Baubau sebagai tuan rumah yang telah peduli dan menyukseskan kegiatan FKMA. Tadinya saya beranggapan kalau hanya Lombok adalah kepingan surga yang terdampar di Bumi, ternyata Kota Baubau juga tidak kalah indahnya,” ucap YM Lalu Satriawan Syah, salah seorang unsur ketua dalam Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) asal Kedatuan Pejanggik Lombok, Nusa Tenggara Barat.
 
Dalam sambutannya, Satriawan Syah juga mengatakan bahwa pada FKMA ASEAN tahun 2020 akan diselesnggarakan di Kerajaan Siau, Manado Sulawesi Utara sementara pada tahun 2021 FKMA akan diselenggarakan di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
 
Sementara itu Wali Kota Baubau, AS Tamrin sebelum menutup dengan resmi acara tahunan tersebut mengatakan diselenggarakannya FKMA bukan hanya diperunkan untuk sekedar mengikuti rangkaian acaranya semata, namun jauh dari itu FKMA merupakan wujud kepedulian kita dalam mengangkat budaya masing-masing, untuk dipertontonkan dimata dunia.