Jakarta - Sebagai Koordinator perundingan Indonesia terus mendorong percepatan perundingan kerja sama ekonomi regional komprehensif atau Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Perundingan RCEP akan mengintegrasikan 10 negara ASEAN dengan enam mitra, yakni India, China, Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Selandia Baru dalam sebuah skema perdagangan bebas.

Situasi perdagangan dunia yang semakin tidak menentu mendorong Indonesia untuk kembali menyerukan pentingnya perundingan RCEP segera diselesaikan.

"Beberapa ekonomi dunia mengalami pertumbuhan negatif. Ketegangan perdagangan antara dua ekonomi besar mulai menimbulkan dampak pada negara lain dan semakin banyak negara menempuh langkah pengamanan perdagangan seperti anti-dumping duties, countervailing duties, dan safeguard. Keadaan ini menegaskan pentingnya perundingan RCEP untuk diselesaikan segera," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam KTT ke-2 RCEP di Suntec Convention Centre, Singapura, pada Rabu (14/11/2018), dalam keterangan tertulis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Hingga saat ini, Indonesia bersama negara-negara anggota ASEAN dan mitra lainnya membahas 8 bab dari 21 bab perjanjian RCEP. Secara garis besar, kedelapan bab perjanjian tersebut telah dicapai kata sepakat di antara negara-negara peserta.

Jokowi menyebut proses perundingan panjang yang telah dilakukan sejak KTT pertama di Manila tahun lalu membuat negara-negara peserta berada pada tahapan yang tak memungkinkan lagi untuk menoleh ke belakang.

Selengkapnya Detik.com