Jakarta, CNN Indonesia -- Singapura mengaku sedikit kecewa dengan kinerja ASEAN yang lambat melaksanakan lima poin konsensus antara negara anggota untuk menangani krisis politik di Myanmar akibat kudeta.

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan saat ini ASEAN masih terus berupaya mempercepat pelaksanaan lima poin konsensus yang disepakati dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) darurat di Jakarta pada April lalu itu. "Kami menyadari bahwa pelaksanaan lima poin konsensus berjalan lambat dan sedikit mengecewakan.

Kami bekerja di dalam ASEAN untuk mempercepat proses ini dengan maksud meringankan situasi kemanusiaan dan menghentikan kekerasan di Myanmar," kata Vivian dalam jawaban tertulis atas pertanyaan parlemen pada Selasa (6/7).