Jakarta: ASEAN terus memperkuat komitmen kerja sama dengan negara-negara mitra di kawasan Asia Timur yakni Tiongkok, Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. Penguatan tersebut disampaikan para Menteri Ekonomi ASEAN dalam agenda konsultasi ASEAN Economic Ministers’ (AEM) yang dihelat di Singapura, akhir pekan lalu.

Rangkaian pertemuan diawali dengan konsultasi antara ASEAN dan Jepang. Para menteri membahas perkembangan implementasi Perjanjian kedua negara untuk periode 2018, serta menghimpun hal-hal yang perlu disampaikan kepada Kepala Negara pada pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Jepang, yang direncanakan berlangsung pada November 2018. Para menteri mengharapkan Protokol Pertama Perubahan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif ASEAN-Jepang (AJCEP) dapat segera ditandatangani bersama.

"Kami menyampaikan bahwa, sejak 1 Maret 2018, Indonesia telah mengimplementasikan Perjanjian Perdagangan Barang AJCEP secara penuh. Kami berharap para pelaku usaha Tanah Air dapat memanfaatkan perjanjian ini untuk memperluas dan memperdalam rantai nilai regional atas sektor-sektor yang menjadi kepentingan Indonesia sebagai anggota ASEAN dengan Jepang," ucap Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di sela-sela pertemuan konsultasi ASEAN dengan Jepang, Minggu, 2 September 2018.

Selain itu, para menteri juga menyambut baik kemajuan pelaksanaan 10 tahun Kerja Sama Ekonomi Strategis ASEAN-Jepang di berbagai bidang, termasuk fasilitasi perdagangan, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), infrastruktur, energi, inovasi dan transfer teknologi.

Selain dengan Jepang, para Menteri Ekonomi ASEAN juga melakukan pertemuan konsultasi dengan Tiongkok. Pada pertemuan tersebut, para menteri membahas perkembangan penyelesaian ratifikasi Protokol Peningkatan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Tiongkok (ACFTA Upgrading Protocol) oleh seluruh pihak, dan juga mencatat perkembangan laporan kemajuan pelaksanaan kerja sama bidang Kapasitas Produksi (ASEAN and China on Production Capacity Cooperation) yang telah disepakati pada 2016, serta kerja sama di bidang konektivitas infrastruktur yang telah disepakati tahun lalu.

"Peningkatan Protokol ACFTA bertujuan untuk meningkatkan manfaat kerja sama bagi para pelaku usaha khususnya pelaku usaha dari ASEAN yang selama ini belum dapat secara maksimal memanfaatkannya," tutur Enggartiasto. Pertemuan ini juga membahas persiapan Pameran Tiongkok-ASEAN ke-15 dan Pameran Impor Internasional Tiongkok Pertama yang akan diselenggarakan pada 12-15 September 2018 di Nanning dan 5-10 November 2018 di Shanghai. Para menteri mendorong partisipasi semua pihak pada pameran tersebut.

Pada hari yang sama, pertemuan berlanjut dengan Korsel. Salah satu isu yang dibahas adalah mengenai perkembangan penyelesaian ratifikasi Protokol Ketiga untuk Mengubah Perjanjian Perdagangan Barang Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Korea selatan (AKTIG). Ratifikasi itu diupayakan selesai pada November 2018. Ketiga negara besar Asia Timur itu merupakan mitra dagang yang sangat penting bagi ASEAN.