JAKARTA - ASEAN memegang peranan penting dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim. Pasalnya korban bencana akibat perubahan iklim terus bertambah setiap tahun. Utamanya di kawasan Asia Tenggara rentan terhadap angin topan, banjir, gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi.

"ASEAN berperan penting memainkan ini. Dalam 9 tahun ke depan, kita perlu mengurangi emisi global sekitar 95%," kata Global Head Sustainable Finance Standard Chartered Daniel Hanna saat diskusi virtual ASEAN Business Forum 2021 bertajuk Opportunity Beyond Borders baru-baru ini.

Sebab itu, negara-negara di Asia Tenggara perlu segera beraksi mengimplementasikan program dekarbonisasi termasuk dengan memberikan pendanaan yang lebih besar. Di samping itu juga membentuk program boundary carbon market dengan standar tinggi dikombinasikan dengan teknologi. "Secara kritikal, secepatnya kita harus menghentikan emisi karbon. Dunia sudah seharusnya memulihkan bersama-sama," kata dia.

Selengkapnya Sindonews