TEMPO.COJakarta - Amerika Serikat akan terus mendesak Myanmar menegakkan demokrasi inklusif bagi rakyatnya di tengah kondisi yang mengkhawatirkan di negara tersebut, kata Menteri Luar Negeri Antony J. Blinken.

“Kami bersama sekutu dan mitra kami akan terus menekan pemerintahan Myanmar untuk menghentikan kekerasan tanpa pandang bulu, membebaskan semua orang yang ditahan secara tidak adil, memuluskan akses tanpa hambatan dan memulihkan jalan Myanmar menuju demokrasi inklusif,” kata Antony Blinken dalam pidatonya di Universitas Indonesia  The 9th US-Indonesia Investment Summit, Selasa, 14 Desember 2021.

Dia mengatakan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah merumuskan Konsensus Lima Poin (Five-Point Consensus) sebagai upaya menggandeng Myanmar dalam dialog konstruktif guna mencari resolusi damai yang menghargai hak dan cita-cita warga negara Myanmar.

Selengkapnya Tempo